Banjir besar melanda Bali akibat hujan ekstrem, 9 orang meninggal dunia dan 6 hilang. BMKG ungkap penyebab banjir Bali serta update evakuasi terbaru
Denpasar, Bali – Hujan deras disertai angin kencang dan petir yang melanda Bali sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah, termasuk meluapnya Tukad Badung di Denpasar. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap bahwa fenomena atmosfer menjadi pemicu utama banjir besar ini.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Rabu malam (11/9/2025), tercatat 9 orang meninggal dunia akibat bencana banjir. Sementara itu, proses evakuasi masih berlangsung di berbagai titik terdampak, terutama di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana.
Penyebab Banjir di Bali Menurut BMKG
Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar menyebut, cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktifnya gelombang Rossby ekuator, yaitu gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar garis khatulistiwa.
Gelombang tersebut mendukung terbentuknya awan konvektif, yang menjadi pemicu turunnya hujan lebat dalam durasi panjang.
“Aktifnya gelombang Rossby di sekitar Bali memicu pertumbuhan awan konvektif sehingga hujan deras turun secara terus-menerus,” jelas Wayan Musteana, Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Denpasar.
Selain itu, tingginya kelembaban udara dari permukaan bumi hingga lapisan atmosfer 500 milibar juga memperkuat potensi hujan deras. Kondisi ini diperkirakan akan mulai mereda dalam beberapa hari ke depan seiring transisi Bali dari musim kemarau menuju musim hujan.
Update Korban & Evakuasi
BNPB melaporkan hingga pukul 18.45 WIB (19.45 WITA), jumlah korban meninggal mencapai 9 orang, sementara 6 orang masih dinyatakan hilang. Tim SAR bersama relawan terus melakukan pencarian sejak Kamis pagi ini.
Evakuasi juga dilakukan terhadap wisatawan asing di kawasan wisata Kuta, tepatnya di Jalan Dewi Sri.
-
3 warga negara Arab Saudi
-
5 warga negara Australia
-
4 warga negara Rusia
-
3 warga negara Korea Selatan
Serta 3 WNI berhasil diselamatkan tanpa korban jiwa.
“Seluruh wisatawan asing sudah dievakuasi dan dipulangkan ke bandara oleh agen perjalanan masing-masing,” ujar Kepala Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya.
Status Tanggap Darurat Banjir Bali
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan bahwa Bali resmi berstatus tanggap darurat bencana. Awalnya status ini direncanakan berlangsung selama dua minggu, namun setelah evaluasi di lapangan, status darurat hanya ditetapkan selama satu minggu karena skala bencana dinilai tidak sebesar perkiraan awal.
“Pak Gubernur sudah menandatangani, status tanggap darurat cukup satu minggu saja,” kata Suharyanto.